Kamis, 15 Desember 2011

Artikel Online ( Munir dan Idealismenya )

Seorang pemimpin adalah panutan bagi anggotanya. Tak jarang pemimpin adalah orang yang dipilih dengan berbagai alasan dan latar belakang. Terhitung kharisma, status sosial maupun latar belakang ekonomi turut mempengaruhi seseorang untuk menjadi pemimpin. Dilain sisi, idealisme pemimpin juga turut andil bagi terbentuknya karakter anggota dan kegiatan yang dipimpinnya. Sekalipun idealisme tersebut adalah hal yang tidak jarang kontroversial bahkan membahayakan jiwa sang pemimpin. 
Dalam berbagai kasus, idealisme memegang peranan penting bagi terbentuknya karakter. Ada pemimpin yang radikal, konservatif dan cenderung menutup diri terhadap perubahan. Namun ada pula pemimpin yang moderat dan mengikuti perkembangan zaman. Tidak ada yang salah memang akan kedua hal tersebut, bahkan keduanya penting agar menambah variasi dan corak kepemimpinan.
Memang ada pemimpin yang sangat memegang teguh idealismenya bahkan meregang nyawa demi mempertahankan idealisme tersebut. Lihat saja Munir yang diracun saat hendak melanjutkan study ke Amsterdam, Belanda. Munir adalah seorang aktivis HAM dan mendirikan KONTRAS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) yang terkenal vokal dan kritis terhadap berbagai pihak yang dianggapnya salah. Sekalipun lawannya tersebut adalah pihak penguasa. Teori konspirasi yang beredar adalah Munir ‘dihentikan’ langkahnya oleh mantan ketua BIN (Badan Intelejen Negara), agar tidak terlalu banyak membongkar kasus di Indonesia yang banyak melibatkan penguasa.
Bagi sebagian orang Munir adalah pahlawan yang mati dalam idealismenya membela dan menegakkan HAM di Indonesia. Dan hal itu adalah mulia, pemimpin layaknya bisa memegang teguh idealisme dan mempertahankannya secara konsisten. Sudah tidak banyak orang-orang seperti Munir di Indonesia, yang memiliki idealisme tinggi. Dan pekerjaan kita-lah generasi muda bangsa ini untuk menjadikan Munir sebagai teladan dalam mempertahankan idealismenya, sekalipun nyawa adalah taruhannya. Maka jadilah kita orang yang memiliki idealisme tinggi dan tidak plin-plan mempertahankannya.


Oleh : Ariza Raditya Z.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah membaca postingan ini, mohon meninggalkan komentar dipostingan ini.