Rabu, 27 Juli 2011

Tingkatan Pemahaman Agama

Bang Joko
Beliau bernama lengkapa Joko Supriadi berasal dari dari kalimantan timur dan menyelesaikan studinya di universitas swasta yang ternama di DI Yogyakarta yaitu UMY (universitas muhammadiyah yogyakarta). Kesempatan kali ini saya memposting tulisan dari abang joko yang menarik bagi saya dan mungkin bagi teman-teman pembaca dengan judul "Tingkatan Pemahaman Agama". monggo di nikmati artikel ini.

Tingkat Pertama
Pemahaman Praktis. Ia menjalankan segala perintahnya dan menjauhi larangannya tanpa banyak tanya. Semboyannya: Sami’na Wa atho’na.

Tingkat Ke-dua
Pemahaman Teoritis. Ia tidak hanya sami’na wa atho’na, tapi juga mempertanyakan apa dalilnya. Semboyannya: Aynad dalil?

Tingkat Ke-Tiga
Pemahaman Ideologis. Ia kini mempertanyakan apa alirannya. Semboyannya: Kembali pada al-quran dan hadits.

Tingkat Ke-Empat
Pemahaman Epistemologis. Ternyata al-quran dan hadits memiliki sejarah. Maka ia kini mempelajari Sejarah Al-quran dan Hadits. Semboyannya: Jangan Sekali- kali melupakan sejarah.

Tingkat Ke-Lima
Pemahaman Global. Sejarah Al-quran dan Hadits tidak lepas dari Sejarah Orientalist (Orang-orang yang meneliti agama dan budaya bangsa-bangsa timur untuk kepentingan barat). Sejarah Orientalist berarti sejarah ekonomi politik Barat. Semboyannya: Jangan sekali-kali melupakan Ekonomi-politik.

Tingkat Ke-Enam
Pemahaman Filsafat. Kini ia mengetahui bahwa Ekonomi politik semua bangsa mengalami perubahan. Ilmu pengetahuan dan kepercayaan-kepercayaan ikut berubah. Dengan demikian, “Kebenaran Agama” yang diperjuangkan oleh sebuah bangsa, agama apapun itu, juga berubah-rubah sesuai perkembangan ekonomi politik bangsa tersebut. Semboyannya: Yang Tetap Hanyalah Perubahan.

Tingkat Ke-Tujuh
Pemahaman Manusiawi. Kini ia percaya bahwa Agama adalah urusan masing-masing orang. Ia juga percaya, bahwa dialog (baik dengan diri sendiri, orang, atau buku, atau media lainnya) adalah sarana akal untuk mencari Kebenaran Agama. Tapi ia juga percaya bahwa Agama seseorang tidak hanya berubah karena logika atau argument rasional, tapi juga bisa berubah-rubah sesuai perkembangan ekonomi-politiknya dalam masyarakat tempat ia berada. Semboyannya: Life is Good.

Oleh : Joko

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah membaca postingan ini, mohon meninggalkan komentar dipostingan ini.